[ad_1]
SUBANG, TINTAHIJAUCOM- Suasana haru dan penuh emosi mewarnai press release pengungkapan kasus pembunuhan Amsori (37), petugas bank keliling atau yang dikenal dengan bank emok, di Aula Patriatama Polres Subang, Senin (26/5/2025).
Tangis histeris Aida Asiyah (36), istri korban, pecah saat mengetahui bahwa pelaku pembunuhan suaminya adalah orang yang sangat dekat dengan keluarganya.
Tersangka, Suratno (25), merupakan sahabat lama Amsori. Sosok yang selama ini kerap bertandang ke rumah korban, bahkan sering berbagi secangkir kopi dan cerita akrab bersama keluarga. Hubungan yang terlihat akrab itu membuat Aida tak menyangka pria yang dianggap seperti adik sendiri itu tega menghabisi nyawa suaminya secara brutal.
“Pelaku sering ke rumah saya, ngopi bareng, bahkan urusan keuangan pun suami saya sering bantu dia. Tapi ternyata, dia tega melakukan ini,” ujar Aida dengan suara bergetar.
Aida menceritakan bahwa pembunuhan terjadi di kebun mangga dekat Bendungan Salamdarma, Desa Jatireja, Kecamatan Compreng, Subang. Suaminya ditemukan tewas bersimbah darah dengan total 48 luka tusukan di tubuhnya—mulai dari perut, punggung, hingga bagian leher yang digorok oleh pelaku.
“Pelaku sungguh biadab. Suami saya meninggal dengan cara sangat keji, disiksa seperti bukan manusia. Saya tidak bisa terima,” ungkapnya.
Motif sementara yang diungkapkan pihak kepolisian mengarah pada rasa sakit hati. Namun, Aida membantah keras tudingan bahwa suaminya pernah menghina atau merendahkan pelaku.
“Suami saya tidak mungkin melakukan itu. Justru dia sering menasihati Suratno supaya berhenti main judi,” ujarnya.
Tangisan Aida semakin pecah ketika menyampaikan permohonan kepada pihak kepolisian dan aparat hukum agar pelaku dijatuhi hukuman mati.
“Orang seperti dia tidak layak diberi ampun. Saya minta pelaku dihukum mati. Dia sudah merencanakan dan melakukan ini dengan sadis,” tegasnya.
Diketahui, Suratno berhasil ditangkap Tim Satreskrim Polres Subang di wilayah Jakarta Selatan setelah sempat melarikan diri selama sepuluh hari. Penangkapan ini mengakhiri pelarian pelaku dari aksi pembunuhan yang mengguncang warga Subang, terutama masyarakat sekitar lokasi penemuan jasad korban pada Rabu (14/5/2025).
Kasus ini masih terus dikembangkan oleh kepolisian untuk mengungkap latar belakang serta kemungkinan keterlibatan pihak lain. Namun satu hal yang pasti, luka yang ditinggalkan—bukan hanya di tubuh korban, tapi juga di hati keluarga—mungkin tak akan pernah sembuh.
[ad_2]
Lifestyle
Berita Olahraga
Anime Batch
News
Pelajaran Sekolah
Berita Terkini
Berita Terkini