Momentum ziarah ke makam 4 Ulama besar di Jombang Jawa Timur, masing-masing Al-‘Alim Al-‘Allamah KH Muhammad Hasyum Asy’ari (Tebuireng), KH Romly Tamim (Rejoso), KH Abdul Wahab Chasbullah (Tambakberas), KH Bisri Syansuri (Denanyar) menjadi wasilah dan sarana untuk ngunduh spirit juang dan juga tekad perjuangan.
Pekan lalu, 25-28 Juli, mendapatkan tugas di Sumobito, Jombang Jawa Timur. Sumobito sendiri merupakan nama Kecamatan di Kabupaten Jombang, tempat kelahiran budayawan Emha Ainun Najib (Cak Nun). Wilayah Sumobito berbatasan dengan Kabupaten Lamongan dan Kabupaten Mojokerto.
Sementara, Jombang merupakan kabupaten dari mana para tokoh dan ulama besar berkaliber nasional bahkan internasional lahir dan atau dibesarkan. Dan mereka telah memberikan kontribusi serta pengaruh kepada perjalanan bangsa Indonesia.
Kita sebut di antara Ulama besar dan cendekiawan juga budayawan yang berasal dari Jombang. Yaitu KH Muhammad Hasyim Asy’ari, KH Abdul Wahid Hasyim, KH Abdurrahman Wahid, (Gus Dur), KH Solahudin Wahid. Ada juga Ulama Besar lainnya seperti KH Abdul Wahab Chasbullah, KH Bisri Syansuri, KH Romly Tamim. Juga cendekiawan Nur Kholish Madjid dan Budayawan Emha Ainun Najib.
Baca jugaMbah Wali Mayakerti Bumijawa Tegal, Ziarah Sejenak
Ziarah ke makam menjadi bagian dari aktifitas yang mengiringi amanat menjalankan tugas. Di mana ada penugasan, di sana biasanya menyempatkan diri untuk ziarah ke makam-makam tokoh yang ada. Seperti para Ulama, Kiai, Pahlawan, juga para Wali Allah SWT. Dari mereka, kita bisa ngunduh, memetik spirit dan semangat dalam menjalani kehidupan.
Ziarah 4 Ulama Besar di Jombang
Pertama, ziarah ke makam KH Muhammad Hasyim Asy’ari di komplek Pondok Pesantren Tebuireng menjadi tujuan pertama dari rencana ziarah ke 4 ulama besar di Jombang. Komplek makam (maqbarah, pesarean) Hadlratussyekh KH Muhammad Hasyim Asy’ari masyhur dikenal sebagai salah satu tujuan ziarah yang paling ramai peziarah.
Kami berkesempatan untuk menziarahi Hadlratussyekh KH Muhammad Hasyim Asy’ari tepat di sisi pusaranya. Tidak kurang dari 1.5 jam bersimpuh, dengan niat ibrah (mengambil pelajaran). Juga ngunduh (memetik) semangat, ghirrah dan spirit perjuangan beliau pahlawan nasional. Terlebih dan khususnya sebagai pendiri jamiyyah Nahdlatul Ulama (NU).
Kedua, ziarah ke makam KH Romly Tamim di pesantren Darul Ulum Rejoso Peterongan Jombang. Ulama besar KH Romly Tamim adaalh santri Syaikhana KH Kholil Bangkalan Madura. JUga santri dari Hadlratussyekh KH Muhammad Hasyim Asy’ari.
Makam (maqbarah, pesarean) KH Romly Tamim berada di komplek Pondok Pesantren Darul Ulum Rejoso Peterongan Jombang Jawa Timur. Di area makam, terpampang papan nama Masyayikh (Kesepuhan) dan Dzurriyyah (keturunan, generasi) dan keluarga besar KH Romly Tamim. Seorang Ulama besar ahli Ilmu Tauhid dan juga Fikih.
Ziarah Ke Makam KH Abdul Wahab Chasbullah
Ketiga, ziarah ke makam Ulama besar KH Abdul Wahab Chasbullah di komplek Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang. KH Abdul Wahab Chasbullah atau Mbah Wahab adalah Ulama Besar pendiri dan penggerak Nahdlatul Ulama (NU). Juga inisiator berdirinya organiasi Gerakan Pemuda Ansor.
Baca jugaZiarah Makam Kiai Abbas Buntet Pesantren Cirebon
Ziarah ke makam (maqbarah, pesarean) KH Abdul Wahab Chasbullah mengambil waktu Senin dini hari. Sekitar 2 jam sebelum waktu subuh tiba. Dan menyelesaikan serangkaian doa hingga 1 jam lebih setelah menjalankan shalat Subuh.
Keempat, ziarah ke makam Ulama Ahli Fikih KH Bisri Syansuri di samping Masjid Jami atau Masjid Besar Pondok Pesantren Mamba’ul Maarif Denanyar Jombang, Sebagai bagian dari mutakharrijin (alumni), Saya lama bersimpuh di sekitar makam (maqbarah, pesarean) sampai menjelang waktu dhuhur.
KH Bisri Syansuri adalah besan dari KH Muhammadi Hasyim Asy’ari. Putri KH Bisri Syansuri yaitu Ny Hj Solikhan menikah dengan KH abdul Wahid Hasyim bin KH Hasyim Asy’ari. Dan pasangan KH Abdul Wahid Hasyim – Ny Hj Solikhah melahirkan beberapa putera dan puteri, di antaranya KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Baca jugaGus Dur, Sang Sufi Perawat Toleransi dan Keberagaman
Perjalanan atau rihlah spiritual ziarah 4 Ulama Besar Jombang dalam rangka ngunduh spirit perjuangan. Berharap bisa menjadi bagian (meskipun sangat kecil) yang berkomitmen untuk istiqamah dalam perjuangan. Karena, meskipun sudah beda kondisi dan zaman, spirit dan spiritualitas Ulama Besar menjadi referensi mengarungi kehidupan.
Demikian catatan jejak waktu berziarah. Semoga bermanfaat untuk pembaca semuanya.