Categories Tak Berkategori

Rabbi Habli Min Ladunka Dzurriyyatan Thayyibatan

Rabbi Habli Min Ladunka Dzurriyyatan Thayyibatan Innaka Sami’ud Du’aa adalah doa Nabi Zakaria Alaihissalam untuk memohon keturunan yang saleh. Doa Nabi Zakariya AS itu termaktub di dalam Al-Qur’an Surat Ali Imran ayat 38.

Ada kisah dari Doa Nabi Zakaria S Rabbi Habli Min Ladunka Dzurriyyatan Thayyibatan Innaka Sami’ud Du’aa ini, jika dhubungankan dengan ayat sebelumnya. Juga dengan ayat sesudahnya di dalam Surat Ali Imran.

Ayat sebelumnya, Surat Ali Imran ayat 37 berbunyi;

فَتَقَبَّلَهَا رَبُّهَا بِقَبُوْلٍ حَسَنٍ وَّاَنْۢبَتَهَا نَبَاتًا حَسَنًاۖ وَّكَفَّلَهَا زَكَرِيَّاۗ كُلَّمَا دَخَلَ عَلَيْهَا زَكَرِيَّا الْمِحْرَابَۙ وَجَدَ عِنْدَهَا رِزْقًاۚ قَالَ يٰمَرْيَمُ اَنّٰى لَكِ هٰذَاۗ قَالَتْ هُوَ مِنْ عِنْدِ اللّٰهِۗ اِنَّ اللّٰهَ يَرْزُقُ مَنْ يَّشَاۤءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ

Yang artinya; Dia (Allah) menerimanya (Maryam) dengan penerimaan yang baik, membesarkannya dengan pertumbuhan yang baik, dan menyerahkan pemeliharaannya kepada Zakaria. Setiap kali Zakaria masuk menemui di mihrabnya, dia mendapati makanan di sisinya. Dia berkata, “Wahai Maryam, dari mana ini engkau peroleh?” Dia (Maryam) menjawab, “Itu dari Allah.” Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki tanpa perhitungan.

Baca jugaDoa sebagai Ibadah dan Inti Ketaatan Hamba Allah SWT

Doa Nabi Zakariya selengkapnya dalam bacaan teks latin berbunyi Rabbi Habli Min Ladunka Dzurriyyatan Thayyibatan Innaka Sami’ud Du’aa. Dalam teks bahasa arab, sesuai bunyi di dalam Surat Ali Imran ayat 38 sebagai berikut;

هُنَالِكَ دَعَا زَكَرِيَّا رَبَّهٗۚ قَالَ رَبِّ هَبْ لِيْ مِنْ لَّدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةًۚ اِنَّكَ سَمِيْعُ الدُّعَاۤءِ

Yang artinya Di sanalah Zakaria berdoa kepada Tuhannya. Dia berkata, “Wahai Tuhanku, karuniakanlah kepadaku keturunan yang baik dari sisi-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa.”

Kemudian, ayat sesudahnya, yaitu ayat ke 40 Surat Ali Imran berbunyi;

فَنَادَتْهُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَهُوَ قَاۤىِٕمٌ يُّصَلِّيْ فِى الْمِحْرَابِۙ اَنَّ اللّٰهَ يُبَشِّرُكَ بِيَحْيٰى مُصَدِّقًا ۢ بِكَلِمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ وَسَيِّدًا وَّحَصُوْرًا وَّنَبِيًّا مِّنَ الصّٰلِحِيْنَ

Artinya; Lalu, Malaikat (Jibril) memanggilnya ketika dia berdiri melaksanakan salat di mihrab, “Allah menyampaikan kabar gembira kepadamu dengan (kelahiran) Yahya yang membenarkan kalimat dari Allah, (menjadi) anutan, menahan diri (dari hawa nafsu), dan seorang nabi di antara orang-orang saleh.”

Keturunanyang Baik dan yang Saleh

Doa Nabi Zakaria AS Rabbi Habli Min Ladunka Dzurriyyatan Thayyibatan ini selaras dengan doa nabi Ibrahim AS yaitu Rabbi Habli Minasshalihin. Keselarasan itu tampak dalam esensi permohonan di dalam doa mereka berdua, yaitu memohon diberikan kturunan yang saleh.

Keturunan yang Saleh dalam redaksi doa Nabi Zakariya AS dengan kalimat Durriyyatan Thayyibatan. Sedangkan redaksi keturunan yang saleh dalam doa Nabi Ibrahim AS dengan kalimat isim Ash-Shalihin dalam kalimat Minasshalihin.

Baca juga Rabbi Habli Minasshalihin, Doa Mustajab Nabi Ibrahim AS.

Beda redaksi tapi hakikatnya sama. Sama-sama memohon keturunan yang saleh. Dan yang saleh sudah semestinya mencerminkan anak keturunan generasi yang baik. Berupa anak-anak yang saleh, tentunya.

Doa Nabi Zakaria AS Rabbi Habli Min Ladunka Dzurriyyatan Thayyibatan Allah SWT kabulkan dengan memberi Nabi Zakaria AS berupa anak yang saleh, yaitu Nabi Yahya. Sedangkan doa Nabi Ibrahim Rabbi Habli Minasshalihin Allh SWT kabulkan dengan memberi keturunan Nabi Ibrahim AS yaitu Nabi Ismail.

Baca jugaRabbi Inni Dhalamtu Nafsi Faghfirli, Doa Nabi Musa As.

Membaca Doa Nabi Zakaria AS

Doa Nabi Zakaria AS Rabbi Habli Min Ladunka Dzurriyyatan Thayyibatan Innaka Sami’ud Du’a ini memiliki penekanan pada kalimat Innaka Sami;ud Du’aa. Yang artinya; Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar Doa, di akhir kalimat doa lengkapnya.

Penekanan itu untuk menegaskan kepada siapa kita berdoa. Ya tentu kepada Allah SWT Yang Maha Mendengar. Ini juga bermakna bahwa doa yang dipanjatkan pasti didengar oleh Allah SWT. Kalimat Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar Doa harus menjadi keyakinan seorang Muslim untuk menambah bobot bacaan doa.

Mengamalkan, mewurudkan doa Nabi Zakaria AS Rabbi Habli Min Ladunka Dzurriyyatan Thayyibatan Innaka Sami’ud Du’a telah menjadi bagian dari aurad dan wirid umat Islam sehari-hari. Selain cukup pendek, doa ini juga terfokus pada satu permohonan.

Baca jugaBacaan Doa Tawasul Kepada Nabi Muhammad SAW

Mengamalkan doa Nabi Zakaria AS tersebut memiliki keutamaan tentunya, yaitu karena doa tersebut terfokus pada satu permohonan kepada Allah SWT. Yaitu memohon keturunan yang saleh dan dzurriyyatan thayyibatan, keturunan yang baik.

Apakah dalam doa tersebut hanya untuk keturunan yang masih berada di dalam kandungan? Tentu tidak, tapi juga berlaku untuk keturunan yang sudah lahir. Yaitu anak-anak generasi penerus kita. Demikian semoga bermanfaat.

About The Author

More From Author