Mbah Wali Mayakerti atau Sunan Mayakerti memiliki hubungan yang erat dengan sejarah berdiri dan berkembangnya Desa Bumijawa di Kabupaten Tegal Jawa Tengah. Desa Bumijawa sendiri memiliki julukan Bumi Wali Mayakerti yang dinisbatkan kepada Sunan Mayakerti.
Kata Bumijawa sendiri berasal dari bahasa sansekerta, yaitu Bumi dan Jawata. Yang artinya Bumi merupakan suatu wilayah untuk tempat tinggal, dan jawata yang artinya Dewa. Namun karena masyarakat Desa Bumijawa mayoritas beragama islam dan mayoritas dari jawa maka penyebutan Bumijawata diubah menjadi Bumijawa.
Bumijawa adalah nama Kecamatan dan juga nama Desa yang secara administratif masuk ke wilayah Kabupaten Tegal Jawa Tengah. Bumijawa berada di bagian selatan Kabupaten Tegal di lereng Gunung Slamet dan berada di ketinggian 1200 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Di ketinggian tersebut, udara dingin dan kabut menyelimuti keseharian Bumijawa. Dalam keadaan cuaca ekstrim, suhu bisa mencapai 16 derajat celcius. Selama 3 hari menjalani tugas, penulis menginap. Menikmati cuaca dingin Bumijawa dalam suhu di kisaran 20 dan 18 derajat celcius.
Kebetulan Bumijawa juga dalam keadaan curah hujan yang cukup tinggi. Dan kamipun harus beradaptasi dengan cuaca yang ada. Matahari saat itu cenderung tertutup mendung dan seharian kabut silih berganti datang menyelimuti
Pada kesempatan rihlah, penulis menyempatkan ziarah ke makam Mbah Wali Mayakerti, juga berkunjung ke lokasi Sumber Mata Air Tuk Jimat Kali Bulakan.
Ziarah ke Mbah Wali (Sunan) Mayakerti
Nama Mbah Wali Mayakerti melekat dalam sejarah desa Bumijawa. Masyarakat setempat juga menyebutnya dengan nama Sunan Mayakerti. Ia merupakan tokoh yang di awal perkembangan sejarah melakukan babat alas, memulai membuka wilayah Bumijawa.
Mbah Wali Mayakerti adalah seorang ulama yang sangat dihormati. Merupakan seorang penyebar agama Islam di Desa Bumijawa dan sekitarnya. Ia juga merupakan putera dari seorang tokoh yang bernama Singakerti.
Baca jugaZiarah 4 Ulama Besar Jombang Ngunduh Spirit Perjuangan
Makam Mbah Wali Mayakerti berada di sebelah utara Pasar Bumijawa, sekitar 400 an meter. Bisa ditempuh dengan jalan kaki dari area Pasar. Atau dengan armada mobil dan sepeda motor. Komplek Makam Mbah Wali (Sunan) Mayakerti berada satu lokasi dengan pemakaman umum. Hanya tempatnya seditit terpisah dari area pemakaman warga.
Keberadaan Makam Mbah Wali Mayakerti menjadi ikon Wisata Religi Bumijawa. Pada saat penulis berziarah, tampak sejumlah peziarah sedang berkumpul dan memanjatkan doa di sekitar makam. Rupanya, Makam Mbah Wali Mayakerti ini sudah menjadi destinasi wisata religi dan ziarah, dan jumlah cenderung meningkat dari waktu ke waktu.
Bangunan Makam Mbah Wali Mayakerti tampak dalam pembenahan. Di bagian depan berdiri gapura megah di mana di sisi kanan dan kirinya terdapat patung Singa berwarna putih. Di kanan kirinya sedang dibangun pondasi keliling. Sedangkan di halaman depan makam ada area untuk lokasi parkir pengunjung. Ada juga bangunan Mushalla yang tampak masih baru.
Setelah ziarah ke makam Mbah Wali Mayakerti, kami berkunjung ke lokasi Sumber Mata Air Tuk Jimat Kali Bulakan Bumijawa Tegal Jawa Tengah.